Minggu, 28 September 2014

BADAN DAN JIWA serta MANUSIA DAN AFEKTIFITASNYA

HALO! DALAM HARI YANG SAMA AKU AKAN MEMPOSTING MENGENAI BEBERAPA POSTINGAN DAN KALI INI MENGENAIBADAN DAN JIWA serta MANUSIA DAN AFEKTIFITASNYA!

Pada excited kagaaaaa? Nah langsung aja yuk!

BADAN DAN JIWA

Hayoooo, kalo aku bilang badan dan jiwa, apa yang terpikirkan oleh kalian? Pasti banyak yang bertanya-tanya mengenai badan dan jiwa. Apakah mereka terpisahkan atau menyatu, serta banyak yang menanyakan pastinya apakah jiwa sama dengan roh? nah ayuk, kita bahas!
BADAN
Badan merupakan elemen dasar dalam pembentukan manusia. Ada pandangan tradisional yang mengatakan bahwa badan merupakan kumpulan berbagai entitas material yang membentuk makhluk.
nah jiwa sendiri bagaimana?

JIWA
adalah kompleksitas kegiatan mental manusia.

James P Pratt mengatakan ada 4 kemampuan dasar jiwa manusia, yaitu:
1. Menghasilkan kualitas pengindraan
2. Menghasilkan makna yang berasal dari pengindraan
3. Memberi tanggapan terhadap hasil pengindraan
4. Memberi tanggapan pada proses yang terjadi dalam pikiran demi kebaikan

Sedangkan menurut Agustinus:
Manusia hanya bisa melakukan penilaian terhadap tindakannya karena dorongan dari jiwa. Jiwa mendorong manusia untuk melakukan hukum-hukum moral yang diketahui. Praktek moral sehari-hari adalah tanda fungsinya jiwa dalam diri seseorang. Kemampuan jiwa menunjukkan bahwa kegiatan manusia bukan mekanistik.



Sumber: Ppt dari pembelajaran blok KBK Filsafat

Sekarang yuk kita masuk kedalam manusia dan afektivitasnya!

Kekayaan dan kompleksitas afektivitas manusia
Yang membedakan manusia dengan tumbuhan ialah afektivitas ini.
CInta adalah buah afektivitas positif, benci adalah buah afektivitas negatif

Kemudian, apa yang bukan merupakan perbuatan afektif?
CInta membuktikan diri dalam perbuatan dan kerap mendahului perbuatan.

Kondisi afektivitas manusia
Agar adanya afektivitas perlu adanya suatu ikatan kesamaan antara subyek dan obyek perbuatan afektifnya.

SEKIAN YA TEMAN-TEMAN UNTUK HARI INI, SEBELUMNYA TERIMAKASIH YA UDAH MEMBACA DAN MENGIKUTI BLOG KU! :)


ETIKA DAN MORAL , FILSAFAT MANUSIA. PERTEMUAN IV DAN V

SELAMAT HARI MINGGU SEMUAAAAAA!
apa kabar? lagi pada belajar buat UTS MKU pastinya kan?
nah nah nah aku juga mau  belajar, tapi sebelumnya aku mau sampein dulu apa itu etika dan moral.
SILAKAN DIBACA!





ETIKA

Apa itu etika? pasti banyak yang menjawab etika sama dengan moral. nah salah loh temen-temen. Mari kuberitahu.
Etika adalah suatu patokan yang memberitahukan mana yang baik mana yang buruk.
Etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu Ethos yang artinya kebiasaan.

Etika sendiri terbagi atas dua, yaitu:
1. Etika Perangai
 Adat istiadat / kebiasaan dalam kehidupan bermasyarakat dalam daerah dan waktu tertentu dan disepakati masyarakat
2. Etika Moral
kebiasaan berperilaku baik dan benar berdasarkan kodrat manusia

Kemudian adapula berbagai pengertian lainnya mengenai etika.
Etika sebagai ilmu merupakan ilmu tentang apa yang baik dan buruk serta tentang hak dan kewajiban moral. 
Etika sebagai kode etik merupakan kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
Etika sebagai sistem nilai merupakan nilai mengenai benar-salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat.

Objek Material & Objek Formal

Obyek material : sasaran pemikiran, yang diselidiki dan dipelajari yaitu tingkah laku atau perbuatan manusia
Obyek formal : cara memandang/meninjau objek materialnya yaitu kebaikan dan keburukan, bermoral tidak bermoral dari tingkah laku tersebut

Berdasarkan dengan kajian, filsafat dibagi menjadi dua:

1. Etika Normatif
= Mempelajari secara kritis norma-norma yang ada agar dapat dipertanggungjawabkan.
2. Etika Fenomenologis
= Mempelajari secara kritis gejala-gejala yang moral yang ada

Teman-teman tau ga sih apa tujuan kita belajar etika? pasti masih pada bingung kan? Jadi tujuan kita belajar etika itu adalah menyamakan persepsi kita mengenai apa yang baik dan apa yang buruk dan menjadikan kita lebih kritis :)


Sistematika Etika

menurut K.Bertnens
1.Etika Deskriptif
2.Etika Normatif: umum & khusus
3.Metaetika

ini dia beliau, K Bertnens!

ohya, teman-teman pernah mendengar kata etiket?
jadi etiket merupakan: sekumpulan peraturan-peraturan kesopanan yang tidak tertulis, namun sangat penting untuk diketahui oleh setiap orang yang ingin mencapai sukses dalam perjuangan hidup yang penuh dengan persaingan.


Etika dan etiket memiliki perbedaan, yaitu:
















ITU SEMUA PEMBAHASAN MENGENAI ETIKA, NAH, BAGAIMANA DENGAN MORAL?

MORAL

Pengertian Moral, moral itu adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif.

Moral terbagi dua, yaitu:
Moral Filosif dan Moral Teologis.

SEKIAN POSTINGAN AKU MENGENAI MORAL DAN ETIKA! :) Selanjutnya aku akan post mengenai pembahasan berikutnya dalam materi pembelajaran aku, yaitu:

FILSAFAT MANUSIA


Filsafat manusia adalah bagian filsafat yang mengupas arti manusia/menyoroti hakikat atau esensi manusia.

Berikut adalah istilah-istilah yang terkait filsafat manusia.
Dulu: Psikologi filosofis dan Psikologi rasional
Sekarang: Filsafat manusia dan Antropologi filosofis

Metode filsafat manusia:
Refleksi, analisa transedental dan sintesa. Dan juga ekstensif, intensif dan kritis.

Objek filsafat manusia:
Objek Material: Manusia
Objek Formal: Esensi manusia, Strukturnya yang fundamental




HAI TEMAN-TEMAN SEJAWAT, SEKIAN YA POSTINGAN AKU, SELAMAT MEMBACA!:*





Selasa, 23 September 2014

FALLACIA dan SILOGISME, pertemuan ke-4

HALLO SEMUAAAA! APA KABARE SEMUAAAAA? 
BAIK DONG TENTUNYA SEHHHHHHH!!!
Maaf ya temen-temen aku telat ngepostnya, keteteran begitu :(
uh
udah ah, nih postingan aku hari ini tentang Fallacia dan Silogisme, tapi aku mau ngepost Fallacia dulu yaaa. Anti-mainstream! ^^

Langsung aja yuuuuuk!

Fallacia
Adalah Kesalahan pemikiran dalam logika, bukan kesalahan fakta, tapi kesalahan atas kesimpulan karena penalaran yang tidak sehat.

# Kesalahan fakta : Jika tidur siang hingga Maghrib maka akan bertemu hantu.

#  Kesalahan penalaran : kesalahan dalam cara berfikir beserta menyimpulkan.
Kesalahan penalaran ini di bagi menjadi 2, yaitu:
o   Kesesatan formal (karena melanggar rumus2 logika, tidak boleh 2’nya universal)
o   Kesesatan informal (kesesatan dalam bahasa)

Berikut pembagiannya:
1. Diksi/penempatan kata depan Contoh: Antara tumbuhan dan hewan memiliki perbedaan.
2. Ungkapan yang keliru  Contoh: pencuri kawakan itu berhasil diringkus polisi minggu yang lalu.
3. Pengacauan posisi subjek atau predikat Contoh: Karena tidak pulang, ayah mengusir Andi.
4. Kesesatan struktrur kalimat bercabang Contoh: Jeni anak pedagang yang penyakitan itu ditabrak mobil.
5. Kesesatan aksen/prosodi
6. Kesesatan bentuk pembicaraan Contoh: bersepeda, memakai sepeda. Bertamu, memiliki tamu
7. Kesesatan aksiden
8. Kesesatan karena alasan yang salah

# Kesesatan presumsi :
o   Generalisasi tergesa – gesa Contoh: Orang Jawa sangat lembut.
o   Non sequiter :belum tentu, bukan hal umum.
o   Analogi palsu Contoh: Membuat isteri bahagia seperti membuat hewan piaraan bahagia dengan membelai kepalanya dan memberi banyak makan
o   Penalaran melingkar :petition principii
o   Deduksi cacat : Dari umum ke khusus. Contoh: Menyumbang itu luhur, saya menyumbang, belum tentu saya luhur.
o   Pikiran simplistic :menggampangkan, tanpa pkir panjang, kesimpulan pendek. 

#Menghindari persoalan   
1.Argumentum ad hominem :mengalihkan dari masalah sesungguhnya ke masalah pribadi. (menyerang orangnya) Contoh: Dia pernah terlibat narkoba, pasti nanti dia akan kecanduan lagi
2. Argumentum ad populum Contoh: anda lihat banyak ketidakadilan dan korupsi, maka Partai Merah Biru adalah partai masa depan kita.
3.Argumentum ad misericordiam :suka merengek – rengek. Contoh: Seorang mahasiswa memohon pada dosennya untuk memberikan ijin untuk mengikuti ujian dengan menangis terisak – isak dan berlutut ke hadapan dosennya itu.
4.  Argumentum ad baculum :Karena beda pendapat, suka menneror orang lain.
5. Argumentum ad auctoritatem :menggunakan otoritas orang lain. Contoh: Ketua kelas menyuruh kelasnya untuk tertib atas nama suruhan dari guru wali kelas.
6. Argumentum ad ignorantiam :tidak bisa dibuktikan. Contoh: Hantu tidak terlihat maka hantu tidak ada.
7. Argumentum untuk keuntungan seseorang :cari untung sendiri dari orang lain. Contoh: saya akan memberi kamu 1 juta jika kamu mau mengerjakan skripsi saya.
8. Non causa pro causa :yg 1 disebabkan oleh yang lain, selalu beruntun. Contoh: Dia bermimpi buruk setelah mengabaikan SMS berantai dari temannya

#Kesesatan retoris
Eufemisme / disfemisme ( Pembangkang yang dianggap benar disebut reformator. Bila tidak disenangi maka disebut anggota pemberontak
Penjelasan retorik ( Lucy tidak lulus karena tidak belajar sama sekali)
Sterotipe (tanpa pengalaman, mengkategorikan, menjurus ke negatif) (Orang Medan itu pelit)
Innuendo ( menyindir halus)
- Loading question (pertanyaan penuh muatan) (Apakah anda masih suka selingkuh ?)
- Weaseler (tiga dari empat ilmuwan mengatakan shampoo ini manjur untuk mengatasi ketombe)
Downplay (merendahkan dengan cara menyindir) (dia tidak pernah sekolah, dia tau apa ?)
- Lelucon/ sindiran
Hiperbola (lebay) (cth. Bola Matamu bersinar terang bagaikan sinar rembulan di malam hari)
Pengandaian bukti (studi menunjukkan..)
- Dilema semu ( ke kiri salah, ke kanan salah, di tengah juga salah)

nahhhh! jadi udah kelar yang FALLACIAAA, yuk masuk ke SILOGISME!

Silogisme adalah suatu simpulan dimana dari dua putusan (premis – premis) disimpulkan suatu putusan yang baru dan menggunakan prinsip : “bila premis benar, maka simpulannya pasti benar.”

Sekarang kan sudah tau apa itu silogisme ! kita kupas lebih dalem lagi yuk, tentang macam – macamnya !
Jadi Silogisme ini terbagi menjadi 2, yaitu :

1.     Silogisme Kategoris : dimana premis dan simpulannya adalah putusan kategoris ( pernyataan tanpa syarat)

Lalu dari silogisme kategoris, dibagi lagi menjadi 2 kategori lagi, yaitu :

v  Silogisme kategoris tunggal (ada 2 premis terdiri dari 3 term S,P,M)
Bentuk – bentuknya :
ü  M adalah S dalam premis mayor dan P dalam premis minor, premis minor sebagai penegasan dan premis mayor bersifat umum
o   Cth. M – P Semua manusia membutuhkan oksigen (mayor)
o   S – M Dimas adalah manusia (minor)
o   S – P Jadi, Dimas membutuhkan oksigen (simpulan)

ü  M jadi P dalam premis mayor dan minor dimana salah satu premis harus negative dan premis mayor bersifat umum
o   Cth. P – M Herbivora adalah pemakan tumbuh - tumbuhan (mayor)
o   S – M Harimau bukan pemakan tumbuh - tumbuhan (minor)
o   S – P Harimau bukan karnivora (simpulan)

ü  M menjadi S dalam premis mayor dan minor dimana premis minor harus berupa penegasan dan simpulannya bersifat particular
o   Cth. M – P Semua masyarkat membutuhkan pendidikan
o   M – S Sebagian masyarakat berekonomi rendah
o   S – P Jadi, sebagian masyarakat yang membutuhkan pendidikan, berekonomi rendah

ü  M adalah P dalam premis mayor dan S dalampremis minor dimana premis minor harus berupa penegasan, sedangan simpulan bersifat particular
o   Cth. P – M Stroberi itu buah
o   M – S Semua buah mengandung vitamin
o   S – P Jadi, sebagian yang mengandung vitamin itu stroberi
v  Silogisme kategoris majemuk (premis – premisnya sangat lengkap dan memiliki lebih dari tiga premis)

Yang terbagi menjadi 4 jenis lagi yang bereda,yaitu sebagai berikut :
ü  Epicherema : salah satu atau kedua premisnya disertai alasan
Cth. - Semua furniture berkualitas adalah furniture mahal, karena susah          pembuatannya
- Furniture informa itu adalah furniture bagus, karena banyak model dan pilihan warnanya
- Jadi, furniture informa adalah furniture mahal

ü  Enthymema : salah satu premis/ simpulannya dilampaui, tidak secara eksplisit ( singkat)
Cth. - Jiwa manusia adalah rohani. Jadi, tidak akan mati (versi singkat)
- Yang rohani itu tidak akan dapat mati
- Jiwa manusia adalah rohani
- Maka, jiwa manusia tidak akan dapat mati (versi lengkap)

ü  Polisilogisme : deretan silogisme dimana simpulan silogisme yang satu menjadi premis untuk silogisme yang lainnya
Cth. - Seseorang yang menginginkan lebih dari yang dimiliki, merasa tidak puas
yang rakus adalag sesorang yang menginginkan lebih dari yang dimiliki
- Jadi , seorang yang rakus merasa tidak puas
- Seorang yang kikir merasa tidak puas, Ardi adalah seorang yang kikir. Jadi, Ardi merasa tidak puas

ü  Sorites : premisnya lebih dari 2 dan berhubungan satu sama lain sedemikian sehingga predika dari putusan yang satu menjadi subjek putusan berikutnya
Cth. - Seseorang yang sehat itu, akan mengurangi konsumsi daging
- Seseorang yang vegetarian itu, lebih rendah level kolesterolnya
-Jadi, seorang yang mampu mengendalikan nafsu akan daging akan megurangi konsumsi daging.

Adapun  hukum mengenai silogisme kategoris 
yang berisi tentang isi dan luas S & P
Sebagai berikut,

(a)    Tidak boleh mengandung lebih atau kurang dari 3 term
(b)   M tidak boleh masuk ke dalam kesimpulan
(c)    Term S & P tidak boleh lebih luas dari premis – premisnya untuk menghindari latius hos (penarikan simpulan yang terlalu luas)

2.       Silogisme Hipotetis
Catatan untuk silogisme :
1.       Menentukan simpulan terlebih dahulu yang diciri-cirikan dengan kata : karena itu, maka dari situ, dll.
2.       Tentukan alasannya (menunjuk pada M / Term menengah)
3.       Setelah S & P diketahui, susunlah silogisme yang terdiri dari 3 bagian yaitu, Premis minor ( S & M), Premis mayor (titik tolak penalaran, P & M) dan Simpulan ( S-P)

sumber: disarikan dari powerpoint materi pembelajaran KBK filsafat 2014.

Senin, 22 September 2014

Pertemuan 4, LOGIKA, LOGIKA DEDUKTIF, LOGIKA INDUKTIF

HALO TEMAN-TEMAN!!!
 Maaf pake banget loh ya kalo aku baru ngepost ini sekarang :"

Seperti yang teman-teman liet tuh di judul aja udah logika, jadi jelas dong yang kita bahas adalah logika. Tetapi logika seperti apa sih yang akan kita bahas sebenarnya? nahhh sebelum membahas mengenai logika ini itu kita bahas dulu yuk sebenarnya LOGIKA itu apa. 

LOGIKA

Karna udah pada tau logika berasal dari kata apa, maka kita ga usah basa-basi lagi dan langsung ke intnya.

Logika merupakan cabang filsafat yang mempelajari, menyusun dan membahas asas2 atau aturan2 formal serta kriteria yang sah bagi penalaran dan penympulan untuk mencapai kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional.

Ohya, logika ini bukan cuma teori loh, tetapi juga merupakan suatu ketrampilan untuk menerapkan hukum-hukum pemikiran dalam praktek. Nah, kalau dipraktekan berarti ada objek dong? BETUL!! Objek logika di bagi dua yaitu,
1. Objek material, manusia itu sendiri
2. Objek formal, kegiatan akal budi untuk melakukan penalaran yang tepat yang tampak melalui ungkapa pemikiran lewat bahasa.

Manfaat mempelajari logika ini sangat banyak, nih salah satunya membantu seseorang untuk bersikap kritis, rasional dan metodis.

NAAAAHHH TERUS LOGIKA INI TERBAGI LAGI LOH!!! APA??? INI DIAAAA

LOGIKA INDUKTIF

Cara menarik kesimpulan dari khusus ke umum. Logika ini memiliki ciri-ciri yaitu:
1. Premis dalam penalaran merupakan proporsi epiris yang berhubungan langsung dengan observasi indra, indera menangkap dan akal menerima
2. Kesimpulannya lebih luas
3. Memiliki kredibilitas rasional yang disebut probabilitas.

LOGIKA DEDUKTIF

Cara menarik kesimpulan dari umum ke khusus, nah tuh kebalikan, 

Mungkin sekian yang dapat aku post teman-teman, maafkan ya kesingkatan ini :"
TERIMAKASIH!! :)

sumber: disarikan dari powerpoint materi pembelajaran KBK filsafat 2014.

Minggu, 21 September 2014

Pertemuan 4, CRITICAL THINKING

Haiiii, selamat malam semuaaa!
maaf ya blog ini mengalami sedikit revisi karena sebelumnya teman-teman pada memberi saran untuk memperpanjang postingan kali ini.
Jadi aku akan memulai dari awal.

Nahh, jadi teman-teman,
CRITICAL THINKING atau BERPIKIR KRITIS itu memiliki arti berbeda , tergantung siapa yang mengemukakan. Namun arti umumnya ialah mental untuk menganalisis dan mengevaluasi sesuatu. Critical thinking ini memiliki karakterisik, yaitu:
1. Rasional, Reasonable, Reflektif.
2. Melibatkan skepticsm yang sehat dan konstruktif.
3. Otonomi, tidak mudah dimanipulasi.
4. Kreatif
5. Adil
6. Dapat dipercaya dan dilakukan.

Dan pemikiran kritis di psikologi akan mempraktekan ketrampilan kognitif dalam analisa, aplikasi standar, diskriminasi, pencarian informasi, pembuatan alasan logis, prediksi, transformasi pengetahuan.

Kemudian terdapat pula 5 model berpikir kritis teman-teman. Sebelum menjabarkan akan saya informasikan bahwa 5 model itu disingkat dengan kata THINK.
T: TOTAL RECALL
H. HABITS
I. INQUIRY
N. NEW IDEAS AND CREATIVITY
K. KNOWING HOW TO THINK

Total Recall adalah pemanggilan total kejadian apa ketika kita ingin menemukannya.

Habits/Kebiasaan adalah suatu tindakan yang dilakukan tanpa perlu berpikir lagi,

Inquiry/Pencarian kembali adalah bagaimana mencari atau menegakkan suatu kesimpulan.

New ideas and creativity membuat seseorang berfikir lain dari biasanya dan membuatnya ingin menjadi seseorang yang berbeda diantara sekumpulan orang yang ada.

Knowing how to think adalah pemikiran bagaimana seseorang berfikir.

sumber: disarikan dari powerpoint materi pembelajaran KBK filsafat 2014.
      
       

Subjektivitisme dan Objektivisme beserta Konstruksti, Konfirmasi dan Infenrensi , pertemuan 4

HAI TEMAN-TEMAAAAAN, ALOHAAAA
Maaf ya teman-teman blog ini aku revisi juga, soalnya setelah aku liet-liet kok rada aneh ya. Jadi aku ketik ulang aja kali yaaaaa.
Oke ke topiiiik!

Topik paling pertama yang ingin aku bahas adalah
SUBJEKTIVISME! nah bagi yang belum tau itu apaan yuk baca aja postingan aku. check it out!

SUBJEKTIVISME
Subjektivisme adalah pandangan individu, pengetahuan dipahami sebagai seperangkat keyakinan khusus pada si pengamat. Nah, pandangan ini ga sembarangan loh temnan-teman.

Jadi pandangan ini didukung oleh beberapa tokoh yang tenar, asiiiik! mereka adalah Aristoteles, Plato, Rene Decartes, Kaum solipsisme, Kaum Realisme, dan Kaum Idealisme Epistemologi.
Nah, jadi ada nih tokoh namanya Descartes yang mengemukakan bahwa saya berfikir maka saya ada. Ada juga Realisme Epistemologis berpendapat bahwa kesadaran menghubungkan saya dengan diri saya. 

OBJEKTIVISME
Naaaahhhhh, kalo objektivisme gimana? Objektivisme ini bertolak belakang dengan subjektivisme. Kalo objektivisme itu lebih menekankan pada sesuatu yang bukan saya lagi. mengertikah teman-temannn? hehehe... lanjuuuut!

Objektivisme juga memiliki pandangan dong tentunya, masa subjektivisme doang. ini nih pandangannya, cekidot!
1. Kebenaran itu independen terlepas dari pandang subjektif
2. Kebenaran itu datang dari bukti faktual
3. Kebenaran hanya bisa didasar dari pengalaman inderawi

Kalau berbicara tentang inderawi tentunya itu sesuatu yang bersifat apa yang kita lihat, dan tentu saja harus berfungsi dalam keadaan sehat. 

Ohya, trus objektivisme ini dibagi dua, yaitu:
1. Objek khusus yang datanya hanya tertangkap oleh satu indera.
2. Objek umum datanya bisa tertangkap lebih dari satu indera.

Terus nih berikutnya ada yang namanya Konstruksi, Konfirmasi dan Inferensi.
mau tau?
kita mulai dari Konstruksi aja yaaaaaaa
KONSTRUKSI, adalah kerangka yang menjelaskan fenomena alam maupun sosial tertentu, 
Konstruksi ini memiliki dua kutub arti berbeda loh teman, kutub pertama itu teori sebagai hukum eksperimental, sedangkan kutub kedua teori sebagai hukum yang berkualitas normal.

kemudian kita akan membahas mengenai KONFIRMASI,
KONFIRMASI lebih ke penegasan apa yang di dapat dari fakta. Sifatnya lebih interpretatif dan memberi makna ttg sesuatu. 
Konfirmasi terbagi atas dua aspek,  yaitu:
1. Kuanitatif
2. Kualitatif
Kuantitatif lebih ke sampel dan jumlahnya sedangkan Kualitatif lebih kepada info apa yang di dapat, seperti wawancara.

dan yang terakhir terdapat INFERENSI,  intinya inferensi ini lebih ke proses pembuatan kesimpulan itu sendiri. 

NAH TEMAN-TEMAAAAN. cecil pamit dulu yoooo. kurang lebih ya ini deh garis besarnya. Terima kasih udah mampir :*

sumber: disarikan dari powerpoint materi pembelajaran KBK filsafat 2014.

Kamis, 18 September 2014

DEBAT 18 SEPTEMBER 2014


Berhubung aku bikinin blog ini malam, jadi hai selamat malam dunia!
Karna tadi kita sudah membahas mengenai epistemologi dan kebenaran maka sekarang kita akan masuk ke bagian penerapan yaitu DEBAAAAT! Yah debat!!! Senyum dong semua!
Jadi tadi itu kami ada perdebatan dengan pro dan kontra.
Topik pertama kami memperdebatkan pro kontranya pemilihan langsung. Nah kalau aku individu tentu saja lebih condong pro ke pemilihan langsung. Mengapa? Beberapa alasannya seperti yang telah di sampaikan tadi siang. Namun aku akan mengulang beberapa yaitu, rakyat jadi akan lebih yakin kedepannya, mengurangi KKN dan mengurangi korupsi dan lain sebagainya.
Kemudian ada perdebatan kedua dengan topik pro/kontra pergaulan bebas. Kalau saya jelas lebih ke kontra karena bagaimana pun mau dengan alasan dan pendekatan apapun tetap logisnya pergaulan bebas seperti seks bebas tidak di perkenankan, dalam agama contoh ya, dosa. Dalam budaya ya tabu. Dan mental jg akan menjadi drop dan minder. Mungkin beberapa akan berkata bahwa itu resiko dan lain sebagainya, skarang aku tanya, ini adalah perilaku dengan resiko pasti, mengapa harus tetap di lakukan ? Sekian. Terimakasih!☺️☺️☺️☺️☺️



FILSAFAT 18 SEPTEMBER 2014

HAI TEMAN SEMUAAAAAAA!!! 
Kembali lagi baca2 hehehehe...
Gimana postingan aku dari kemarin2? Lumayan kan? Nah, hari ini aku jg akan memposting pembelajaran hari ini. Nah hari ini itu aku belajar tentang EPISTEMOLOGI dan KEBENARAN.

Jadi pertama-tama aku akan menjelaskan tentang EPISTEMOLOGI.
Epistemologi itu berasal dari bahasa Yunani yaitu EPISTEME(pengetahuan) dan LOGOS(ilmu) yang artinya cabang filsafat yang berkaitan dengan pengetahuan. Trus dalam memperoleh ilmu ada beberapa metode, antara lain metode deduktif, metode induktif, metode positivisme, metode kontemplatis dan metode dialektis. 
Di sini aku sih bakal jelasin mengenai empirisme, rasionalisme, dan fenomenalisme,
Empirisme adalah suatu cara/metode dalam filsafat yang mendasarkan cara memperoleh pengetahuan dengan melalui pengalaman. Dan bapak empirisme adalah John Locke.
Kemudian ada rasionalisme, yang beranggapan bahwa sumber pengetahuan terletak pada akal. Penganut rasionalisme sendiri beranggapan bahwa kebenaran dan kesesatan terletak di dalam dori kita.
Nah yang terakhir adalah fenomenalisme, yang merupakan pengetahuan mengenai gejala. Dan bapak fenomenalisme bernama IMANNUEL KANT.
Selain metode, epistemologi juga memiliki sifat kritis, normatif dan evaluatif. Kalo kritis itu mempertanyakan cara kerja, pendekatan dan kesimpulan. Noarmatif mengenai tolok ukur dan evaluatif mengenai apakah suatu ilmu dpt di pertanggung jawabkan dan dijamin akurat dan logis. 
Dalam epistemologi juga terdapat 5 teori kebenaran yaitu, korespondensi(subjek yakin objek sesuai keinginannya), koherensi(kebenaran terjadi jika terdapat pendapat beberapa subjek terhadap objek), pragmatik(kebenaran terjadi bila sesuatu berguna), konsensus(kebenaran terjadi apabila terdapat penyesuaian beserta alasan), dan semantik(kebenaran jika seseorang mengetahui arti suatu kata)

Nah, jadi itu doang yg bisa aku jelasin mengenai epistemologi, sekarang kita masuk ke KEBENARAN.
Kebenaran dalam pengetahuan di sebut juga kebenaran epistemologi. Kebenaran di sesuaikan dengan apa yang dipikirkan dan yang terjadi. Kenyataan menjadi suatu ukuran penentu penilaian. Kebenaran dalam kata Yunani adalah alètheia yang berarti ketaktersembunyian adanya atau ketersingkapan adanya. 
Menurut plato bahwa selama kita terikat pada "yang ada" dan tidak masuk ada "adanya dari yang ada", kita belum berjumps dengan kebenaran, karena "adanya" itu masih tersembunyi.

Menurut kaum Positivisme Logis bahwa mebenaran dibedakan menjadi dua yaitu kebenaran faktual dan kebenaran nalar. Kebenaran faktual adalah kebenaran tentang ada tidaknya secara faktual di dunia nyata sebagaimana dialami manusia. Sedangkan kebenaran nalar adalah kebenaran yg bersifat pengulangan gagasan dan ga menambah pengetahuan baru.


Kedudukan kebenaran pengetahuan dalam pandangan ARISTOTELES adalah dalam subjek yang mengetahui.




Sedangkan menurut PLATO kedudukannya lebih diletakkan dalam objek atau kenyataan yang di ketahui.

NAH SEKIAN TEMAN`TEMAN, SALAM MANIS! SELAMAT MALAM!!!!!


sumber: disarikan dari powerpoint materi pembelajaran KBK filsafat 2014.