Udah lama nih ga ngepost karna emang kmarin lagi libur uts dan lagi ada acara fieldtrip ke KAMPUNG BETAWI!! Yeeeeey🎉
Nahhhh, kenapa hari ini ngepost lagi? Iyadong karena aku udah dapet bahannya, apa? MANUSIA DAN ETOS KERJANYA. Langsung aja yuk!
Latar belakang dan sejarah
Masyarakat Yunani dan Abad Pertengahan
Kita mengambil pandangan dua tokoh nih, jadi ada Plato dan Aristoteles.
Kita mulai dari Plato.
Plato jarang mengngkat topik pekerjaan, ia malah lebih sering mengenI jiwa. Menurut Plato, Jiwa manusia memiliki struktur yang memuat tiga hal, yaitu: rasionalitas, keberanian dan keinginan.
Dan dari beberapa teorinya dapat disimpulkan bahwa menurut Plato, aktivitas penting bagi manusia adalah berpikir.
Sedangkan kalo memurut Si Aristoteles, segala sesuatu yang berhubungan dengan badan kurang bernilai, yang bernilai adalah aktifitas intekektif atau berfikir.
Masyarakat Reformasi dan Industrialisasi
Perubahan pandangan tentang makna kerja adalah saat masa Patriotisme dan industrialisme.
Menurut Marx Weber, kerja adalah sarana untuk mengembangkan pribadi dan dunia serta sarana bagi keselamatan jiwa.
Sedangkan menurut Calvin, kerja adalah ungkapan rasa memiliki terhadap kerajaan surga.
Perubahan ini terjadi seiring dengan kesadaran manusia yang semakin besar untuk mengakui dirinya sebagai subjek.
Pandangan beberapa tokoh
John Locke
Pekerjaan menciptakan hak yang disebutnya sebagai hak alamiah.
3 argumen dasar penempatan kerja:
- kelekatan kerja pada tubuh manusia
- kerja merupakan perwujudan diri manusia
- kerja berkaitan dengan hidup
Adam Smith
Seluruh kebudayaan adalah hasil dari pekerjaan manusia.
Pekerjaan terbagi atas dua kelompok:
- pekerjaan produktif
- pekerjaan tidak produktif
George Wilhelm Friedrich Hegel
Pekerjaan sebagai keseluruhan konteks kegiatan manusia.
Kerja merupakan sesuatu yang dinamis, berkembang dan menjadi sarana bagi manusia untuk menyadari dirinya melalui taraf dialektif yang semakin mendalam.
Artinya, manusia menemukan diri apabila menyadari sepenuhnya apa yang dikerjakan.
Karl Marx
Pekerjaan sebagai realisasi diri melalui objektifasi.
Terdapat dua dimensi yaitu dimensi personal da dimensi sosial.
Pekerjaan dapat menghubungi manusia dengan manusia lain bahkan yang beda generasi.
Hakikat Kerja
Definisi Kerja
Dapat disimpulkan bahwa kerja adalah wabah bagi pembentukan diri manusia dalam membangun dunianya.
Kita dapat menilai suatu kegiatan di sebut kerja atau tidak dari 3 faktor berikut:
- keterlibaan dimensi subjek secara intensif
- hasil yang bermanfaat
- mengeluarkan energi
Dari 3 faktor itu daat disimpulkan kalau kerja merupakan suatu kegiatan yang direncanakan, yang melibatkan pikiran dan kemauan yang sungguh-sungguh serta memiliki tujuan yang ingin dicapai.
Kerja Manusia vs Kerja Hewan
Kerja manusia tidak jauh berbeda dari binatang. Namun dalam taaran intelektif sangatlah berbeda.
1. Jenis energi yang dikerahkan.
2. Hasil kerja.
3. Dorongan kerja.
4. Makna kerja.
Dua Elemen kerja
Elemen subjek dan elemen objek.
Elemen subjek, potensi atau kekuatan yang melekat dalam diri manusia. Meliputi pikiran, kenginan, hati, kebebasan, kehendak dan kemampuan.
Elemen objek, pendukung untuk merealisasikan pikira, rencana, serta kehendaknya.
Meliputi dukungan.
Tiga Dimensi Kerja
1. Dimensi Personal
2. Dimensi Sosial
3. Dimensi Etis
Eros Kerja
Konsep tentang kerja atau paradigma kerja yang diyakinin oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan benar yang diwujudnyatakan melalui prilaku kerja mereka secara khas.
Etos kerja berhubungan dengan beberapa hal penting seperti:
1. Orientasi ke masa depan
2. Menghargai waktu dengan adanya disiplin waktu merupakan hal yang sangat penting guna efesien dan efektivitas bekerja
3. Tanggung jawab
4. Hemat dan sederhana
5. Persaingan sehat
Menurut A. Tabrani Rusyan (1989)
1. Pendorong timbulnya perbuatan
2. Penggairah dalam aktivitas
3. Penggerak, seperti mesin bagi mobil
Cara Menumbuhkan Etos Kerja:
1. Menumbuhkan sikap optimis:
- mengembangkan semangat dalam diri
- peliharalah sikap optimis yang telah dipunyai
- motivasi diri untuk bekerja lebih maju
2. Jadilah diri anda sendiri
3. Keberanian untuk memulai
4. Kerja dan waktu
Kerja Bermartabat
Kerja bermartabat ialah komitmen setiap organisasi untuk membangun lingkunga kerja yang kondusif dan positif sedemikian rupa sehingga tebangun hubungan kerja yang manusiawi.
Beberapa prinsip yang mengacu sebagai pendefenisi kerja bermartabat meliputi hak seorang oekerja untuk:
1. Diperlakukan secara bermartabat
2. Bekerja dalam lingkungan atau suasana kerja yang bebeas dari kekerasan dan pelecehan
3. Bebeas dari ketakutan dan diskriminasi
4. Menerima penghargaan atas ketersmpilan dan kemapuan profesionalnya
5. Menerima penghasilan yang layak
Pekerjaan memiliki nilai-nilai tangung jawab, keadilan, kejujuran dan kepercayaan.
Etos kerja di Jerman
Miitelstand
secara harafiah dapat diterjemahkan sebagai kelas menengah. Inti dari Mittelstand: etos kerja radikal, spesialisasi, familiaritas, kejujuran, konsertivisme keuangan, investasi pada manusia, dan pemerintah kompeten.
Etos Kerja dan Spesialisasi
Semboyan di Jerman adalah "Work hard, play hard." artinya, orang yang bekerja banyak harus berpesta banyak juga. Ga kerja makanya ga akan berpesta. itu yang di maksud etos kerja radikal.
Familiaritas dan Konservatisme
Keluargaan bersifat tidak merusak produktivitas, justru sebaliknya, pabrik sepatu Meindi menjadi eksportir besar.
Jujur dan Konservatisme, contohnya pabrik yang tidak ingin mendapatkan uang cepat karena bermain saham atau menipu bank.
Keduanya merupakan ciri-ciri dari Mittelstand.
Etos kerja radikal, spesialisasi kerja dan produksi, familiaritas, kejujuran, konservatisme keuangan, investasi pada manusia, dan pemerintah yang kompeten adalah roh dari MIttelstand Jerman yang membuat negara relatif kecil ini bertahan di tengah berbagai krisis finansiak yang mengguncang seluruh dunia.
sumber: ppt KBK FILSAFAT
0 komentar:
Posting Komentar